Senin, 20 Mei 2013

Wagub Rustriningsih : Masalah Kesehatan Tidak Bisa Diselsaikan Satu Pihak


Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah Dra Rustriningsih MSi mengungkapkan bahwa hampir setiap minggu dirinya melakukan kunjungan kegiatan kemanusiaan berupa bakti sosial operasi gratis sumbing bibir dan langit-langit bagi masyarakat kurang mampu. “Kegiatan tersebut menginspirasi saya, untuk bisa melakukan kegiatan baksos yang lain. 

Tidak hanya sumbing bibir dan langit-langit saja, tapi bisa lebih lagi seperti mendirikan klinik kesehatan, meningkatkan bidang pertanian, mengembangkan UMKM dan lain-lain, yang tujuannya untuk membantu masyarakat Jawa tengah dalam mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan,” ungkap Rustriningsih pada pembukaan baksos gratis sumbing bibir dan langit-langit di RSU PKU Muhammadiyah Purworejo, Sabtu (18/5).

Rustriningsih mengaku, rencana kegiatan kemanusiaan menjadi bagian yang disiapkan pasca tidak menjabat wakil gubernur, yang habis tugasnya pada 23 Agustus 2013 mendatang. Untuk sumber dana bukan berasal dari APBD atau APBN, tetapi menghimpun dana dengan kerabat dan teman-temannya. Termasuk bentuk dan wadahnya masih digodok, dengan tujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu. “Angan-angan saya bisa terus melanjutkan kegiatan kemanusiaan seperti ini, tidak saja untuk mengentaskan masyarakat kurang mampu, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah,” ungkapnya.

Dikatakan kesehatan masyarakat merupakan masalah yang sangat kompleks dan tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak semata. Sedangkan sampai saat ini, masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum dapat mengatasi masalah kesehatan, akibat keterbatasannya. Misalnya ketidakmampuan secara finansial atau lokasi rumah sakit yang jauh dari tempat tinggal. Sehingga kegiatan baksos ini tentunya dapat bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara itu Direktur RS PKU Muhammadiyah Purworejo dr Ulfah Hidayah MKes mengatakan, operasi gratis ini merupakan kelanjutan operasi yang telah dilakukan satu tahun yang lalu. Operasi saat ini diikuti 39 orangm, ada yang operasi penyempurnaan dan ada pasien baru. Kegiatan ini bekerjasama antara RSU PKU Muhammdiyah dengan Yayasan Permata Sari Semarang dan Disnakertansos Purworejo.

Bupati Purworejo yang diwakili Kepala Disnakertransos Sumharjono S.Sos MM mengatakan bahwa keberadaan rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan publik, memegang peranan penting bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit dituntut untuk dapat melayani masyarakat, dapat berkembang dan mandiri serta harus mampu bersaing dan memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat.

Menurutnya, pemerintah daerah memang telah memiliki berbagai institusi kesehatan mulai dari RSUD, Puskesmas, Puskesmas Pembantu maupun Poliklinik. Namun demikian dengan berbagai keterbatasan yang ada, institusi pelayanan kesehatan milik pemerintah itu, belum bisa melayani seluruh lapisan masyarakat secara optimal. “Oleh karenanya, keberadaan rumah sakit - rumah sakit swasta sangat penting dan strategis dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” katanya.

Di sisi lain pihaknya bisa memahami bahwa biaya operasional rumah sakit memang sangat besar, sehingga wajar apabila biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit swasta juga relatif lebih mahal. “Meski demikian, kita semua tentu berharap agar rumah sakit swasta tetap tidak kehilangan misi-misi sosialnya tanpa harus mengorbankan kepentingan bisnis, yang memang dibutuhkan agar rumah sakit swasta dapat senantiasa eksis,” harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar