Bupati Purworejo Drs H Mahsun
Zain MAg menilai, Rumah Sakit Umum Daerah Saras Husada (RSUD) Saras Husada
Purworejo, sangat layak sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Buktinya, selama ini
sudah banyak koas mahasiswa kedokteran dari UGM, UMY, dan universitas lain yang
ditempatkan di RS ini, dan bisa lulus dengan baik.
Hal tersebut dikatakan Bupati
Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg pada penilaian dan penetapan RSUD SH Purworejo
sebagai Rumah Sakit Pendidikan, oleh Tim Visitasi dari Kementerian Kesehatan
RI, di auditorium RSUD SH, pekan lalu. Tim visitasi terdiri dari lima
orang, yang dipimpin dr Yuda Putra Tristanto. Setelah diterima, tim melakukan
penilaian administrasi, wawancara, dan mengunjungi ruang kuliah, ruang praktek
dokter, ruang perpustakaan, dan ruang lainnya yang berkaitan dengan pendidikan.
Bupati Purworejo berharap tim
visitasi turut membantu mewujudkan RSUD Saras Husada Purworejo menjadi
Rumah sakit Tipe B Pendidikan. “Semoga dengan menjadi Rumah
Sakit Pendidikan, RSUD Saras Husada Purworejo dapat turut berperan aktif
dalam mencerdaskan anak-anak bangsa dan memberikan pelayanan kesehatan
yang baik sesuai standart yang ditetapkan,” katanya.
Sementara itu Direktur RSUD SH
drg Gustanul Arifin MKes memaparkan, visi RSUD SH adalah menjadi rumah sakit
rujukan terbaik di Jateng Selatan. Untuk SDM dari tenaga medis sejumlah 659
orang, terdiri dokter gigi 1 orang, dokter umum 15, dokter spesialis 21,
paramedis perawat 252, paramedis non perawatan 89, dan non medis 281 orang.
Jenis pelayanannya berupa rawat
jalan melayani 12 klinik dan satu konsultan gizi, rawat darurat dilayani 10
dokter umum, dan rawat inap terdapat 17 ruang berkapasitas 253 tempat
tidur. “Bahkan untuk pasien rawat jalan kemarin terjadi penumpukan, namun sudah
bisa diantisipasi dengan ditambah pengembangan ruang rawat jalan, hanya saja
belum diresmikan karena banyaknya pasien yang harus dilayani, sehingga
dipergunakan terlebih dulu,” ungkapnya.
Lebih lanjut Gustanul
menjelaskan, terkait RSUD SH Purworejo untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan,
telah dilakukan berbagai persiapan sejak tahun 2009. Antara lain, workshop RSP
di FK UMY, SK Direktur tentang Pembentukan Pokja Pendidikan, SK Direktur
tentang Tim Akreditasi RSP RSUD Saras Husada Purworejo, Rapat-rapat, POA,
Sosialisasi, Pengisian Borang (Self Assesment). Disamping itu juga
melakukan Study Banding ke RSUD Madiun, capaian RS Pendidikan tahun 2011
dengan Self Assesment (SA) 1, dengan hasil 60,00 persen, dan capaian RS
Pendidikan tahun 2012 dengan (SA )2, dengan hasil 66,67 persen.
Ketua Tim visitasi dr Yudha Putra
Tristanto mengatakan, keberadaan RS Pendidikan mempunyai arti yang sangat
penting dan strategis dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Yang
dimaksud RS Pendidikan yaitu RS yang menyelenggarakan pendidikan dan penelitian
secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi kedokteran berkelanjutan, dan pendidikan
tenaga kesehatan lainnya, dimana dalam penyelenggaraan RS pendidikan dapat
dibentuk jejaring RS Pendidikan.
“Dalam proses penetapan RS pendidikan ini, Kemenkes melakukan koordinasi dengan Asosiasi RS Pendidikan Indonesia dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia,” jelasnya.