Sabtu, 01 September 2012

Wakil Bupati Dan FKPD Sidak SKPD


Pemerintah Kabupaten Purworejo memberikan perhatian serius, menyongsong penilaian Adipura tahap I tahun 2012. Wakil Bupati bersama anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), BUMN/D, Jum’at ( 3/8) melakukan monitoring ke sejumlah SKPD. 

Dengan menggunakan sepeda, rombongan dipimpin Wakil Bupati Suhar, keluar masuk halaman kantor, untuk melihat secara langsung kebersihan lingkungan kantor.
Titik pantauan diawali dari seputar alun-alun, kemudian ke taman bermain anak (TBA), dan Bappeda. Dilanjutkan meninjau tugu Adipura di Suronegaran. Titik pantauan dilanjutkan ke jalan A Yani, meliputi BNI, Perum Perhutani, Bank Jateng, PLN dan kantor Pos. Terus hingga ke RSUD “Saras Husada, dan berakhir di BRI Unit. Penilaian I pada akhir Agustus- pertengahan September, penilaian kedua akhir Maret-April.

 Berdasarkan hasil pantauannya, Wakil Bupati Suhar menyatakan cukup puas, kendati masih ada beberapa kekurangan di beberapa SKPD. Sasaran pantuan meliputi kebersihan lingkungan, penyediaan bak sampah secara terpilah antara sampah organik dan non organik, serta keindahan.
Dari hal itu, sudah banyak kantor yang telah melakukan upaya ke arah itu. Hanya masih ada beberapa SKPD yang sudah dilengkapi tanaman hias, namun masih kurang teduh. Ia kemudian memberi contoh tanaman yang bisa berfungsi ganda.

“Kita bisa menanam seperti tanaman pucuk merah. Tanaman itu, saat kecil sangat enak dinikmati. Apabila sudah berumur lama, disamping masih indah dipandang, juga bisa sebagai peneduh,” ungkapnya. Menurutnya, monitoring akan dilakukan rutin setiap hari Jum’at. Tidak hanya SKPD saja, namun juga lingkungan lain. Direncanakan Jum’at depan Bupati akan monitoring di lingkungan pendidikan, dengan mengunjungi sekolah-sekolah.

Ia optimis, apabila semua pihak memiliki komitmen, maka ranking Purworejo akan naik dari ranking 31. Bahkan ia berharap semua lapisan masyarakat dari hulu hingga hilir, bisa bersatu menjaga lingkungan. “Saya juga sangat mendukung dilakukan lomba kebersihan antar kelurahan atau desa. Dengan cara seperti itu, semua lapisan masyarakat akan tergerak,” katanya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Ketua DPRD R Abdullah, menyatakan bahwa saat ini kita melihat dan menilai daerah sendiri sebelum dilihat dan dinilai orang lain. Berdasarkan hasil monitoring, ia menganggap wajar Purworejo menempati ranking 31. Ke depan ia optimis, ranking Purworejo bisa naik, dengan catatan semua komponen berkomitmen untuk menjaga keindahan, kerapian dan kebersihan lingkungan.

Untuk meraih pretasi terbaik, saat ini menurutnya sangat sulit. Mengingat kondisi sangat ini belum mendukung, sementara kabupaten/ kota lain sangat antusias. Prestasi yang diharapkan, bisa menaikkan ranking dari penilaian sebelumnya.

Sementara itu, sejumlah warga yang dimintai komentar terkait perolehan adipura mengaku pesimistis. Hal itu lantaran di Kabupaten Purworejo masalah pengelolalaan sampah masih kurang serius. Selain masalah sampah yang di tempat penampungan sementara seperti di pasar Baledono dan Kongsi juga petugas sampah jalanan yang ada masih setengah dalam bekerja. Dicontohkan, banyak sampah yang masih menumpuk dijalanan sementara petugas penyapu jalananan yang ada terkesan masih masa bodo dan menganggap bukan tugasnya.

“Kalau petugas yang digaji pemerintah saja kurang peduli bagaimana masayarakat umum. Memang masalah sampah tanggung jawab bersama, tapi setidaknya para petugas tersebut bisa memberi contoh yang baik,” kata warga yang enggan disebut namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar