Senin, 04 November 2013

GSIB Purworejo Masuk Tiga Besar Provinsi

Gerakan Sayang Ibu dan Bayi (GSIB) Kabupaten Purworejo masuk tiga besar tingkat Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan dua adalah Kabupaten Sragen dan Blora. Tiga besar tersebut berdasarkan data administrasi yang telah dievaluasi di tingkat Provinsi. Hasil evaluasi akan menentukan terbaik I, II, dan III.

Hal itu terungkap pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi implementasi Kecamatan Sayang Ibu dan Bayi (KSIB) Provinsi Jawa Tengah di Kabupaten Purworejo, yang di pusatkan di Kecamatan Bayan, Kamis ( 31/11). Tim Provinsi yang terdiri lima orang dari BP3AKB, Dinkes, IBI, dan TP PKK, tersebut diterima Staf Ahli Bupati Purworejo, Kepala KBPM, Camat Bayan, Wakil Ketua TP PKK Kab, Ketua DWP, dan sejumlah Kades serta seluruh pengurus KSIB.

Ketua Tim Provinsi Jawa Tengah Dra Sri Dewi Indrajati mengatakan, monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk melakukan kroscek antara data administrasi yang dikirim ke tingkat provinsi dengan data yang ada di tingkat kabupaten khususnya di Kecamatan Bayan. Diharapkan jika terdapat kesulitan tentang program GSIB ini, agar disampaikan untuk dicarikan penyelesaiannya. “Kami akan melihat secara langsung alakah proses menurunkan angka kematian Ibu dan bayi melalui GSIB bisa berjalan seperti yang dilaporkan ke provinsi,” ujarnya.

Kriterianya dilihat dari administrasi, data dukung, kelembagaan, komitmen, dan inovasinya dalam melaksanakan program GSIB. Untuk yang terbaik I akan menerima penghargaan di Jakarta  bertepatan dengan upacara peringatan Hari Ibu. Selain itu terbaik I,II, dan III juga akan diundang Gubernur Jawa Tengah untuk menerima penghargaan.

Ia berharap melalui program GSIB akan bisa menurunkan angka kematian ibu hamil, ibu melahirkan, juga bayinya. Tim Provinsi melaksanakan evaluasi di Kecamatan Bayan dilanjutkan kunjungan di Desa Besole, mulai dari PAUD, posyandu, rumah sehat, pondok sayang ibu, dan posyandu lansia.

Camat Bayan Sukamto SSos menyampaikan selayang pandang tentang program KSIB yang dilakukan, meliputi upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi, sinergi GSIB dengan dinas instansi terkait, kebijakan termasuk revitalisasi satgas GSIB, langkah monitoring, evaluasi dan lain sebagainya.

Selain itu juga dikuatkan dengan pakta integritas diantaranya  menihilkan angka kematian Ibu dan bayi sampai 2013, mewujudkan wajardikdas, membuka peruntukan ruang hijau untuk gedung fisik publik 1/3 dari jumlah bangunan, meningkatkan harapan hidup sampai 72 tahun, meningkatkan pendapatan wanita sampai dengan Rp 1,3 juta rupiah per bulan, dan terwujudnya desa sehat 2015.

Untuk kegiatan inovatif pendukung GSIB yakni bebas asap rokok saat thalil dan nggendong bayi, juga komitmen masyarakat, serta adanya ruang lactasi dan bumil di semua institusi.

Pelaksanaan evaluasi yang berlangsung hingga sore hari itu diakhiri dengan ucapan selamat jalan oleh Kepala KBPM Sumharjono SSos MM.  ”Evaluasi seperti ini sangat penting, karena tanpa ada evaluasi kami tidak akan tahu sudah sampai mana keberhasilan yang dicapai dibanding kabupaten lain. Kami siap untuk mensukseskan GSIB ini dan siap berlanjut, bahkan tingkat nasional dan internasional sekalipun,” tandasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar