Sabtu, 09 November 2013

Dialog Antar Tokoh Agama : Agama Ibarat Pedang Bermata Dua

Agama ibarat pedang bermata dua. Satu sisi bisa bermanfaat, sisi lain bisa membahayakan bagi penggunanya dan masyarakat lain. Agama juga ditempatkan  di sanubari yang paling dalam bagi penganutnya. Sehingga sangat sensitif, apabila agamanya “diganggu” akan mudah marah.

 Hal tersebut disampaikan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Provinsi Jawa Tengah, Prof Dr Abu persatuan bangsa“, dibuka Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg. Dialog dihadiri sekitar Absan MPd, ketika menjadi pembicara dalam acara dialog antar tokoh agama, beberapa waktu lalu di aula PKRI Purworejo. Dialog dengan tema “Kontribusi lembaga keagamaan dan tokoh agama dalam memperkokoh 76 orang tokoh agama Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Konghucu.

Diungkapkan oleh Abu Absan yang juga ketua PWNU Jateng, bahwa menghadapi pesta demokrasi Pemilu 2014 mendatang, ia minta agar para pemeluk agama harus cerdas. Sebab tidak tertutup kemungkinan agama “ditunggangi” beberapa kepentingan termasuk kepentingan politik. Pemeluk agama hendaknya dalam memilih calon wakilnya, berdasarkan moral. Ia menilai bahwa fenomena yang terjadi saat ini, politik dijadikan sebagai panglima, bukan hukum yang semestinya sebagai panglima.

Diakui bahwa, hukum sebagai produk dari politik. Namun harus disadari bahwa hukum dibuat untuk mengontrol politik. “Yang terjadi saat ini, bila seseorang diduga melanggar hukum, apabila dekat dengan penguasa akan bebas” katanya. Agama tidak bisa dipisahkan dengan kekuasan, namun agama hendaknya jangan dicampurkan dengan kekuasaan.  Mereka punya wilayah sendiri-sendiri.

“Tokoh agama habitatnya kerakyatan dan kebangsaan, bukan politik praktis. Ibarat harimau, habitatnya ya di hutan. Kalau keluar dari habitatnya, ya jadi macan sirkus yang akan ditertawakan anak kecil. Sehingga suaranya sudah tidak lagi berwibawa. Fenomena yang terjadi saat ini, banyak parpol yang berbasis agama, namun tidak bisa menggunakan bahasa agama” katanya yang disambut tawa peserta.

Pada kesempatan yang sama, Drs Miftah dari Kantor Kementrian Agama Kabupaten Purworejo menyatakan bahwa menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, suasana kondusif harus tetap terjaga. Untuk mempertahankan sikon tersebut, peran tokoh agama sangat dibutuhkan.

Kerukunan umat beragama di Jawa Tengah dinilai pemerintah pusat sangat harmonis. Sehingga Jawa Tengah mendapat julukan “Provinsi Harmoni”. Kondisi seperti itu menarik perhatian Mentri Agama RI, untuk berkunjung ke Jateng dalam waktu dekat, untuk dialog dengan para tokoh agama.
Hadir dan memberikan materi, Romo Paulus Praptondo MSC dari tokoh Agama Katholik, Haditoyo dari agama Islam, Sudarno AS dari agama Konghucu, dan Samavati Sumiyem dari agama Budha.

                                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar