Sabtu, 10 November 2012

Disperindagkop Gelar Pasar Murah


Untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau, Pemerintah Kabupaten Puworejo, dalam hal ini Dinas Perindagkop, menggelar pasar murah. Kegiatan dilaksanakan sehari, Jumat (8/11), dibuka Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg. Pasar murah digelar di jl Setyabudi, depan pendopo rumah dinas.

Berbagai kebutuhn pokok masyarakat mulai dari kebutuhan pangan hingga sandang, disedikan oleh mitra kerja Disperindagkop. Harganya pun lebih murah dibanding harga di pasaran. Seperti gula kelapa  Rp 12.000/ kg. Bandeng Rp 2.500-3.000. Telur ayam buras Rp 13.500/kg. Minyak goreng “Zico” kemasan plastik Rp 7.500/liter, kemasan botol Rp 10.000/lt. Gula pasir Rp 10.000/kg. Beras jenis IR 64 kemasan 2,5 kg Rp 16.000. Dan berbagai makanan olahan baik basah maupun kering.

Kepala Disperindagkop, Dra Suhartini MM, mengemukakan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Purworejo ke 1111 tahun 2012. Kegiatan tersebut digelar dengan  maksud, menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah, sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat kurang mampu. Untuk menyediakan kebutuhan tersebut, pihaknya menghadirkan beberapa mitra kerjanya, seperti usaha dagang (UD) dan kelompok usaha bersama (KUB).

Bupati Purowrejo di sela-sela pembukaan mengingatkan, agar masyarakat memberi kesempatan kepada yang kurang mampu untuk membeli kebutuhan tersebut. Karena barang tersebut harganya lebih murah dibanding harga di pasaran. Untuk itu jangan sampai ada aksi borong, atau untuk kulakan. “Dalam kegiatan pasar murah ini, mengandung beberapa dimensi, antara lain dimensi ekonomi dan sosial,” katanya.

Branding Purworejo Diluncurkan


Momentum pembukaan Pekan Purworejo Expo, sekaligus dimanfaatkan untuk meluncurkan branding Kabupaten Purworejo. Peluncuran ditandai dengan penempelan sticker di mobil Bupati Purworejo oleh Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo, Rabu (7/11)
Gubernur menyambut baik disusunnya branding tersebut dan berharap branding itu akan mendukung kegiatan promosi potensi daerah. Sehingga dengan branding tersebut nama Purworejo akan semakin melekat.

Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg mengatakan, untuk memaksimalkan branding itu, semua mobil dinas Pemkab Purworejo akan ditempeli stiker. "Jadi nama Purworejo akan terpromosikan terus melalui kendaraan dinas yang jalan ke mana-mana," katanya.
Kepala Bappeda Drs Sutrisno MSi melalui Sekretaris Bappeda Bambang Sadyanto Raharjo SH menjelaskan, branding Purworejo itu akan dibuat dalam sejumlah properti. Antara lain payung, kaos, topi, gantungan kunci. "Kedepannya akan terus diproduksi dalam properti-properti lainnya supaya promosi daerah semakin mengena," jelasnya.

Ditambahkan branding Purworejo bertuliskan "Purworejo Go Agriculture Vision" bertujuan untuk mengikat komitmen Pemkab Purworejo dalam melakukan promosi baik nasional maupun internasional tentang keunggulan dan keunikan potensi yang berbeda dengan daerah lain.
Branding itu akan membuat Purworejo semakin dikenal luas dengan persepsi yang baik, dianggap tepat untuk investasi dan tujuan wisata, serta dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan tinggi.
"Penyusunan branding ini diawali dengan mengkaji potensi. Selanjutnya dirumuskan bersama dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat, baik dari pendidikan, organisasi kepemudaan, kelompok tani, seniman, dan masih banyak unsur lainnya.," jelasnya.
Ada empat warna yang dipilih dalam branding Purworejo. Yaitu hijau melambangkan kemakmuran, orange melambangkan kreatifitas, merah memberi kesan berani, dan hitam menggambarkan kepribadian yang bersahaja dan sederhana.

Branding bertuliskan "Purworejo" dengan  tagline "Go Agriculture Vision" itu memuat simbol bedug pendawa, tunas kelapa, serta siluet topi dolalak. "Itu merupakan simbol-simbol dari potensi di Kabupaten Purworejo," katanya.

Selasa, 06 November 2012

Pakuwojo Kembangkan Ketela Unggul “Super Manggu”


Enam hektar lahan kering di Kabupaten Purworejo dijadikan lokasi pilot project pengembangan budidaya singkonga (ketela pohon) unggul “Super Manggu”. Kelompok tani (klomtan) setempat mendapat bantuan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Paguyuban Keluarga Besar Purworejo (Pakuwojo) wilayah Jabodetabek. Tanam perdana dilakukan akhir pekan lalu, oleh Wakil Bupati Purworejo Suhar di Desa Mlaran Kecamatan Gebang.

 Klomtan yang mendapat bantuan adalah Klomtan Semangat Makmur Desa Malaran dan Maju Makmur Desa Ngaglik Kecamatan Gebang, Singkong Makmur Desa Somorejo/ Bagelen, Margo Mulyo Kelurahan Cangkrep Lor/ Purworejo, Marsudi Desa Cempedak/ Bruno, serta Maju Terus Desa Girimulyo/Kemiri.

Masing-masing klomtan luasnya satu hektar dengan bantuan  bantuan senilai Rp 17-19 juta. Bentuknya berupa bibit, obat-obatan, pupuk kandang, sewa lahan Rp 4 juta, dan bantuan sarana produksi lainnya. Penyerahan bantuan secara simbolis oleh Sekjen DPP Pakuwojo, Bambang Suwiryo, kepada ketua klomtan masing-masing.

Pada kesempatan tersebut Bambang Suwiryo,  mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk program kerja organisasi 2011-2016, yaitu “berhimpun dan berbuat”. Pihaknya melakukan analisis dan kajian, terutama untuk daerah yang jauh dari aliran irigasi. Kemudian diputuskan untuk melakukan intensifikasi pertanian, melalui budidaya singkong unggul. “Hal itu  sejalan dengan slogan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, yakni bali desa bangun desa,” ungkapnya.

Pemilihan tersebut dengan bebagai pertimbangan, antara lain pasar singkong sangat terbuka dan potensi wilayah yang dimiliki Purworejo sangat luas.  Singkong “Super manggu” didatangkan dari wilayah Jawa Barat, yang dinilai mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya produksinya sangat tinggi.

Bila singkong lokal produksi antara 6-8 ton/ hektar, Super Manggu bisa mencapai 40 ton basah per hektar. Kadar Aci lebih tinggi, yaitu sekitar 30%. Usia lebih pendek, 10-12 bulan. Untuk usia 10 bulan, diperuntukan bahan konsumsi, seperti makanan olahan. Sedangkan usia 12 bulan, sebagai pasokan pabrik pengolahan pati.

“Petani sebagai plasma akan mendapat sharing profit sebesar 20%. Besaran itu, saya optimis tidak akan merugikan petani, kendati harga ketela jatuh sekalipun. Kondisi itu akan tertutup dengan tingkat produksi yang sangat tinggi, bila dibandingkan ketela lokal. Intensifikasi ini kedepan arealnya akan diperluas. Untuk tahun 2013, direncanakan mencapai 50 hektar” katanya.

917 PNS Purworejo Naik Pangkat


Sebanyak 917 orang pegawai negeri sipil (PNS) Kabupaten Purworejo, menerima surat keputusan (SK) kenaikan pangkat periode 1 Oktober 2012. Penyerahan SK secara simbolis oleh Bupati Purworejo Drs Mahsun Zain MAg, Senin (5/11), bertepatan dengan pelaksanaan upacara, di halaman Setda. Disamping itu, juga diserahkan SK pengangkatan calon pengawai negeri sipil (CPNS) menjadi PNS, kepada 180 orang pegawai.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto SH MM melaporkan bahwa  dari 917 pegawai yang menerima SK kenaikan pangkat, dari 768 orang golongan III/d ke bawah orang yang diusulkan, 6 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Golongan IV/a dan IV/b yang diusulkan 155 orang, terealisasi seluruhnya. Golongan IV/c ke atas, dua orang yang diusulkan sudah mendapatkan persetujuan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pusat, tetapi masih proses penerbitan SK oleh presiden di Sekretariat Kabinet (setkab).

Sedangkan PNS yang menerima SK PNS, sebanyak 180 orang. Rinciannya golongan II/a (pendidikan SLTA) 7 orang, II/b (D II) 13 orang, II/c (D III) 109 orang, III/a (S-1/D IV) 43 orang, serta III/b (pendidikan dokter) 8 orang. Mereka berasal dari formasi tenaga guru 46 orang, kesehatan 49 , dan tenaga teknis lainnya 85 orang.

Bupati Purworejo selaku inspektur upacara menyatakan bahwa, SK yang telah diterima, merupakan hak pegawai yang diberikan oleh Pemerintah dan negara, setelah yang bersangkutan dinyatakan memenuhi persyaratan. “Oleh karena itu, saya ingin mengingatkan kembali kepada saudara-saudara, bahwa pilihan telah saudara jatuhkan terhadap status pegawai negeri sipil sebagai jalur pengabdian saudara kepada daerah, bangsa dan negara Republik Indonesia,” katanya.

Di sisi lain Bupati mengungkapkan adanya anggapan bahwa banyak PNS muda yang kurang memiliki etika dan etos kerja. “Saya berharap agar Saudara mampu menepis anggapan negatif itu, dan menunjukkan bahwa PNS sekarang bukan saja berkualitas dan kompeten di bidangnya, tetapi juga memiliki etika dan etos kerja yang tinggi,” harapnya.


Minggu, 04 November 2012

Pelajar SMK Tusuk Tukang Ojek


Agung Suryo Widodo (18), siswa sebuak SMK di Purworejo harus berurusan dengan pihak berwajib. Pelajar kelas III warga Desa Kroyo, Kecamatan Gebang ini diamankan lantaran tertangkap warga setelah berusaha merampas sebuah sepeda motor Honda Tiger Nopol AA 4124 UC milik Roy Efendi (17) warga RT 1 RW 1 Desa Hardimulyo, Kecamatan Kaligesing. 

Sebelum merampas, terlebih dulu tersangka menusuk punggung dengan pisau. Namun karena korban memberikan perlawanan sambil berteriak minta tolong akhirnya tersangka berhasil dibekuk warga.

Dari informasi yang diperoleh, peristiwa bermula saat tersangka meminta korban mengantar ke Desa Winong, Kecamatan Kemiri. Saat itu korban sedang ngetem di Pasar Suronegaran setelah mengantar temannya nonton pasar malam di lapangan Ganizun Purworejo. Saat melintas ditempat sepi, tepatnya di depan SD Winong, tersangka menusuk punggung korban dengan sebilah pisau sehingga keduanya terjatuh. Saat itu pula tersangka berusaha merampas sepeda motor korban.

Meski kesakitan, korban berusaha mempertahankan sepeda motornya sambil berteriak minta pertolongan. Beruntung saat itu masih banyak warga yang sedang terjaga sehingga teriakan korban langsung mendapat respon. Dalam sekejap warga sudah berdatangan dan berusaha menolong korban. Melihat kedatangan warga, tersangka panik dan berusaha kabur membawa sepeda motor namun terjatuh lantaran mesin tidak bisa dihidupkan.

Saat hendak ditangkap warga, tersangka berusaha melawan dengan mengacung-acungka pisau. Namun demikian akhirnya tersangka berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Kemiri. Sementara korban kemudian dilarikan ke RSUD Purworejo. Karena lukanya cukup dalam korban kemudian dirawat di ruang ICU.

Kepada wartawan, tersangka mengaku perbuatanya itu dilakukan karena ingin pesta minuman keras oplosan dengan teman-temanya. Tapi lantaran tidak punya uang kemudian dirinya nekad melakukan perbuatan tersebut.

Sementara itu, pihak SMK tempat tersangka sekolah mengancam akan mengeluarkan jika nantinya terbukti bersalah. “Jika nantinya memang terbukti melanggar hukum pihak sekolah akan mengembalaikan tersangka kepada orang tuanya, “ terang sumber di SMK tersebut.

Kamis, 01 November 2012

Masa Bhakti Bupati-Wakil Diperingati Secara Sederhana


Rabu (31/10), tepat dua tahun pasangan Bupati-Wakil Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg-Suhar menjabat. Momen tersebut, diperingati secara sederhana namun hikmat, dengan selamatan dan doa bersama, di peringgitan rumah dinas Bupati. Hadir dalam acara tersebut, seluruh pimpinan SKPD.

Tidak ada acara seremonial yang diselenggarakan dalam selamatan tersebut. Hanya doa bersama yang dipimpin KH Muslim Sofyan, pimpinan pondok pesantren (ponpes) Darussalam, Plaosan Kelurahan Purworejo. Kemudian dilanjutkan dengan tumpengan. Wakil Bupati Suhar tidak hadir, karena mendapat tugas ke luar kota.

 Di sela-sela acara Bupati Mahsun mengajak, agar selama kurun waktu tersebut dijadikan sebagai wahana untuk introspeksi. Selama itu apa yang telah diperbuat untuk Purworejo, bukan apa yang didapat dari Purworejo.  Kepada pimpinan SKPD ia menyampaikan apresiasi yang besar, atas kinerjanya membantu dirinya untuk mencapai visi misi. Menurutnya, kinerja para pimpinan SKPD sudah diakui masyarakat. Masyarakat sudah bisa merasakan hasilnya, kendati belum semua masyarakat merasa puas, sebab untuk memuaskan masyarakat banyak memang sulit.

“Kita hari ini selamatan. Kita bersukur bisa selamat, semoga tetap selamat sampai akhir nanti. Yang pertama kita selamat dulu, baru berhasil. Apa artinya berhasil namun tidak selamat,” katanya.
Diakui bahwa untuk mencapai visi misi, banyak kendala yang harus dihadapi. Untuk itu ia minta agar koordinasi dan kerja sama tetap dijalin. Jangan bekerja dengan ego sektoral masing-masing, sebab hasilnya tidak optimal. Setiap permasalahan yang muncul, hendaknya diselesaikan dengan arif, sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru.

Pada kesempatan itu pula, dimanfaatkan untuk pelepasan PLt Asisten Sekda bidang Perekonomian, Pembangunan dan LH Ir Jumali, yang memasuki purna tugas per 1 Nopember 2012. Ia berharap, setelah purna tugas, Jumali bisa mengabdikan diri di lingkungan masyarakat. “Kita tidak mengenal pensiun, yang kita kenal alih tugas. Bila selama ini kita bertugas di lingkungan kedinasan, besok kita bisa mengabdi di lingkungan masyarakat,” katanya.

TMMD Reguler Ke 89 Ditutup


TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 89 dan Sengkuyung Tahap II Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro, ditutup. Penutupan dilaksanakan di Desa Sambeng Kecamatan Bayan oleh Bupati PurworejoDrs H Mahsun Zain Mag, Selasa (30/10.

Beberapa pejabat daerah hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Bupati, Dandim, Kapolres, Ketua Pengadilan Negeri, Para Asisten Sekda, Kepala Bapeda dan dinas/instansi terkait.
Penutupan TMMD Reguler ke 89 dan Sengkuyung II tahun 2012 ditandai dengan penyerahan kembali alat-alat kerja, penanaman pohon, serta penandatanganan berita acara selesainya program-program yang dilaksanakan dalam TMMD. 

Beberapa program yang telah diselesaikan antara lain berupa fisik dan non fisik seperti pelebaran/peningkatan jalan desa, rehab rumah warga, pembangunan mushola dan kegiatan penyuluhan seperti bela negara, penyuluhan kesehatan, KB kepada masyarakat.

Bupati Purworejo membacakan sambutan Gubernur Jawa Tengah mengharapkan bahwa apa yang telah dilaksanakan, dikerjakan selama TMMD hendaknya dapat dipelihara dengan baik oleh masyarakat. Sehingga dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat serta mewujudkan kesejahteraan.